Selasa, 23 Oktober 2018

Generasi Z Bersumpah Pemuda

Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang waktu 1995 sampai 2014. Generasi ini merupakan generasi peralihan dari Generasi Y (Milennials) dengan teknologi yang semakin berkembang.

Generasi Z disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka yang ada di generasi ini mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.

Sedangkan pengertian dari Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia".

Lalu, apa hubungannya Generasi Z dengan Sumpah Pemuda?

Generasi Z merupakan anak-anak yang akan meneruskan bangsa kita ini, Indonesia. Mereka yang kita didik dan asuh akan mewujudkan cita-cita para pemuda dahulu, yaitu "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia".

Generasi Z juga akan memajukan Indonesia di era globalisasi dan teknologi canggih. Anak-anak pada generasi ini juga memiliki pola pikir yang berbeda dari generasi sebelumnya, yang dapat kita harapkan membawa Indonesia menuju era yang lebih baik.

Salah satu contoh Generasi Z dapat memajukan Indonesia yaitu Tim Robot Ichiro ITS Surabaya yang meraih banyak penghargaan di kompetisi Federation of International Robot-Soccer Association Humanoid Robot Cup (FIRA Hurocup) 2017 yang diselenggarakan sejak tanggal 23 Agustus lalu di Kaohsiung, Taiwan.


Sumber:
→ https://m.timesindonesia.co.id/read/159726/20171027/190108/prestasi-pemuda-generasi-z-indonesia/_MURL_
→ https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda

Selasa, 02 Oktober 2018

{ cerpen } Pemuda

"Ini sangat buruk."

Satu persatu, aku melihat anak-anak mudaku gugur, berjatuhan di atas tanah pertiwi ini.

"Ini...ini mengerikan...!"

Ledakan, baku tembak, perang, semua terjadi di mana-mana. Tak ada wilayah yang tak berperang. Semua orang, terutama anak-anak mudaku, maju ke depan medan perang.

"Kumohon berhentilah...!"

Aku tak bisa berbuat apa-apa selain duduk termangu, menangis dan berdoa kepada Tuhan. Berdoa untuk anugerahnya kepada anak-anakku.

Banyak dari mereka yang tewas, menggila, atau berganti pihak. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain memohon dan berdoa agar mereka kembali lagi kepada diriku.

"Apakah ini akhir bagiku...?"

Aku menatap kedua tanganku yang penuh dengan debu dan bekas luka. Walaupun aku tidak berada di medan perang, diriku tetap menerima rasa sakit itu.

Perang ini membunuhku, kita semua.

"Apakah ini akhir bagi kita...?"

Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, menangis tersedu-sedu.

Bangsa ini sudah mendekati masa akhirnya.

Masih bisakah aku berharap?

"Jangan khawatir Ibu, kau masihlah bisa berharap."

Sebuah tangan hangat memegang bahuku dengan lembut. Aku menoleh ke belakang, melihat masih banyak pemuda-pemudi dengan wajah segar yang siap berperang.

"Tapi..." aku meragu.

"Ibu," salah satu gadis menyentuh kedua pundakku, kemudian menempelkan pelipis kami, "Ibu jangan khawatir. Walaupun banyak yang gugur dan membelot, anak-anak mudamu masih banyak yang gigih berjuang demi bangsa ini."

Dadaku menghangat.

"Oh, anak-anak..." aku merasakan air mataku jatuh kembali.

"Teman-teman, mari kita tetap gigih berjuang demi bangsa kita!" salah satu laki-laki itu bersorak.

"Ya!!" yang lain ikutan bersorak.

"INDONESIA MERDEKA!!!"

"MERDEKA!!!"

Mereka semua turun ke medan perang dan bertempur dengan gagah berani, sama seperti para pejuang di masa lalu.

"Kau lihat Ibu?" bisik gadis itu, "negeri ini masih ada harapan."

Aku memejamkan mata, tersenyum, merasakan hangat menjalar dari pelukan gadis itu.

"Kau benar," aku menyetujuinya, "Muda mudi Indonesia-ku masih gagah berani membela negaranya."




ENDー
Selasa, 2 Oktober 2018.

{ rangkuman singkat } The After Dinner Misteries

Buku: The Dinner After Misteries Penulis: Higashigawa Tokuya Tipe: Novel Terjemahan Jepang Penerbit: Haru Publisher Rangkuman Sesaat: S...